Jumat, 05 Agustus 2011
Belum tentu pula apa yang kuinginkan adalah yang terbaik buatku, terbaik pula untukmu. Ini berlaku pula, saat aku memaksakan perasaanku terhadapmu, agar kau mempunyai rasa yang sama terhadapku. Sungguh ini adalah keegoisanku semata, yang jauh dari sebuah kedewasaan. Yang mungkin hanya sepenggal nafsu belaka. Biarkan hal ini menjadi pilihan-Nya. Pilahan terbaik bagi-Nya, bukan menurut diriku, dirimu, ataupun mereka. Semoga semuanya ini menjadi yang terbaik menurut-Nya. Terbaik agar bertambah keimanan kita, terhadap-Nya. Agar Dia tak diduakan oleh kita. Walaupun saat ini aku sungguh mengharapkanmu. Tapi tetap tak melebihi harapan terhadap-Nya. Walau dulu ataupun kini ku begitu egois dengan harapan semu itu. Hingga air yang menetes dan keluar dari mataku. Yang menginginkan bertemu dalam upacara suci. Jikalau kita tak dipertemukan dalam upacara suci. Ijinkan kita tetap bersilahturahmi. Semoga semua menjadi yang terbaik, bagiku dan bagimu. Ijikan aku menjadi sahabatmu, menjadi bagian dari sejarahmu. Biarlah Allah menunjukkan kepadaku wanita yang menjaga auratnya. Yang terpautkan hatinya kepada-Mu. Apakah bidadari itu kau? Aku tidak tahu,semua akan jelas pada waktunya. Dan akupun berusaha agar menjadi manusia yang pantas bagi bidadari itu. Walau sang bidadari tak sempurna. Seidaknya cintaku padanya karena-Mu mampu menyempurnakan bidadari itu. Menjadi manusia yang menundukkan pandangan, dan selalu mengingat-Mu. Semoga aku tetap istiqomah terhadap yang tertulis disini. Insya Allah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
:0
BalasHapus